Selasa, 14 April 2015

Cerpen (Pengertian, Unsur, Ciri, Struktur isi, dan ciri-cirinya)

Cerpen / cerita pendek (short story) adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita tentang manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek.
Unsur (Intrinsik) dalam Cerpen          :
1. Tema
Yaitu gagasan inti. Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan. Tidaklah mungkin mendirikan sebuah bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen; pesan atau amanat. Dasar tolak untuk membentuk rangkaian cerita; dasar tolak untuk bercerita.

Tidak mungkin sebuah cerita tidak mempunyai ide pokok. Yaitu sesuatu yang hendak disampaikan pengarang kepada para pembacanya. Sesuatu itu biasanya adalah masalah kehidupan, komentar pengarang mengenai kehidupan atau pandangan hidup si pengarang dalam menempuh kehidupan luas ini. Pengarang tidak dituntut menjelaskan temanya secara gamblang dan final, tetapi ia bisa saja hanya menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk menyikapi dan menyelesaikannya.
Secara tradisional, tema itu bisa dijelaskan dengan kalimat sederhana, seperti: 1. Kejahatan pada akhirnya akan dikalahkan oleh kebaikan. 2. Persahabatan sejati adalah setia dalam suka dan duka. 3. Cinta adalah energi kehidupan, karena itu cinta dapat mengatasi segala kesulitan. Dan lain sebagainya.
Cerpen yang baik dan besar biasanya menyajikan berbagai persoalan yang kompleks. Namun, selalu punya pusat tema, yaitu pokok masalah yang mendominasi masalah lainnya dalam cerita itu. Misalnya cerpen “Salju Kapas Putih” karya Satyagraha Hoerip. Cerpen ini melukiskan pengalaman “aku” di negeri asing dengan baik sekali, tetapi secara tajam cerpen ini menyorot masalah moral. Tokoh “aku” dapat bertahan dari godaan berbuat serong karena pertimbangan moral.
 
2. Alur atau Plot
Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu. Banyak anggapan keliru mengenai plot. Sementara orang menganggap plot adalah jalan cerita. Dalam pengertian umum, plot adalah suatu permufakatan atau rancangan rahasia guna mencapai tujuan tertentu. Rancangan tentang tujuan itu bukanlah plot, akan tetapi semua aktivitas untuk mencapai yang diinginkan itulah plot.
Atau, secara lebih gamblang plot adalah –menurut Aswendo Atmowiloto- sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.
Semua peristiwa yang terjadi di dalam cerita pendek harus berdasarkan hukum sebab-akibat, sehingga plot jelas tidak mengacu pada jalan cerita, tetapi menghubungkan semua peristiwa. Sehingga Jakob Sumardjo dalam Seluk-beluk Cerita Pendek menjelaskan tentang plot dengan mengatakan, “Contoh populer menerangkan arti plot adalah begini: Raja mati. Itu disebut jalan cerita. Tetapi raja mati karena sakit hati, adalah plot.”
Dalam cerpen biasanya digunakan plot ketat artinya bila salah satu kejadian ditiadakan jalan cerita menjadi terganggu dan bisa jadi, tak bisa dipahami. Adapun jenis plot bisa disederhanakan menjadi tiga jenis, yaitu:
  1. Plot keras, jika akhir cerita meledak keras di luar dugaan pembaca. Contohnya: cerpen-cerpen Anton Chekov, pengarang Rusia legendaris, cerpen-cerpen Trisnoyuwono yang terkumpul dalam Laki-laki dan Mesiu, cerpen-cerpen Subagio Sastrowardoyo dalam kumpulannya Kejantanan di Sumbing.
  2. Plot lembut, jika akhir cerita berupa bisikan, tidak mengejutkan pembaca, namun tetap disampaikan dengan mengesan sehingga seperti terus tergiang di telinga pembaca. Contoh, cerpen Seribu Kunang-kunang di Manhattan karya Umar Kayam, cerpen-cerpen Danarto dalam Godlob, dan hampir semua cerpen Guy de Maupassant, pengarang Perancis menggunakan plot berbisik.
  3. Plot lembut-meledak, atau plot meledak-lembut adalah campuran plot keras dan lembut. Contoh: cerpen Krawang-Bekasi milik Gerson Poyk, cerpen Bulan Mati karya R. Siyaranamual, dan cerpen Putu Wijaya berjudul Topeng bisa dimasukkan di sini.
Adapun jika kita melihat sifatnya, maka ada cerpen dengan plot terbuka, plot tertutup dan cempuran keduanya. Jadi sifat plot ada kalanya:
  1. Terbuka. Jika akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita, di samping masalah dasar persoalan.
  2. Tertutup. Akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Contoh Godlobnya Danarto.
  3. Campuran keduanya.
3. Penokohan
Yaitu penciptaan citra tokoh dalam cerita. Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca merasakan kehadirannya. Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut. Penokohan, yang didalamnya ada perwatakkan sangat penting bagi sebuah cerita, bisa dikatakan ia sebagai mata air kekuatan sebuah cerita pendek.
Pada dasarnya sifat tokoh ada dua macam; sifat lahir (rupa, bentuk) dan sifat batin (watak, karakter). Dan sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui:
  1. Tindakan, ucapan dan pikirannya
  2. Tempat tokoh tersebut berada
  3. Benda-benda di sekitar tokoh
  4. Kesan tokoh lain terhadap dirinya
  5. Deskripsi langsung secara naratif oleh pengarang
4. Latar atau Setting
Yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana dalam suatu cerita. Pada dasarnya, latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan teman dan plot untuk menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat, dan berkualitas. Kalau latar bisa dipindahkan ke mana saja, berarti latar tidak integral dengan tema dan plot. Cerpen saya, Bayi-bayi Tertawa yang mengambil setting khas Palestina, dengan watak, budaya, emosi, kondisi geografi yang sangat khas Palestina tentu akan menjadi lucu jika settingnya dipindah di Ponorogo. Jelas bahwa setting akan sangat menentukan watak dan karakter tokoh.
 
5. Sudut Pandangan Tokoh
Diantara elemen yang tidak bisa ditinggalkan dalam membangun cerita pendek adlaah sudah pandangan tokoh yang dibangun sang pengarang. Sudut pandangan tokoh ini merupakan visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh bercerita. Jadi sudut pangan ini sangat erat dengan teknik bercerita.
 
Sudut pandangan ini ada beberapa jenis, tetapi yang umum adalah:
  1. Sudut pandangan orang pertama. Lazim disebut point of view orang pertama. Pengarang menggunakan sudut pandang “aku” atau “saya”. Di sini yang harus diperhatikan adalah pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya”nya.
  2. Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan tokoh “ia”, atau “dia”. Atau bisa juga dengan menyebut nama tokohnya; “Aisha”, “Fahri”, dan “Nurul” misalnya.
  3. Sudut pandang campuran, di mana pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberi komentar dan tafsiran, sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang diceritakan. Dalam “Sekelumit Nyanyian Sunda” Nasjah Djamin sangat baik menggunakan teknik ini.
  4. Sudut pandangan yang berkuasa. Merupakan teknik yang menggunakan kekuasaan si pengarang untuk menceritakan sesuatu sebagai pencipta. Sudut pandangan yang berkuasa ini membuat cerita sangat informatif. Sudut pandanga ini lebih cocok untuk cerita-cerita bertendens. Para pujangga Balai Pustaka banyak yang menggunakan teknik ini. Jika tidak hati-hati dan piawai sudut pandangan berkuasa akan menjadikan cerpen terasa menggurui.
Struktur isi Cerpen      : 
1.      Judul 
2.      Pengenalan Tokoh
3.      Komplikasi (Penyebab Konflik) 
4.      Konflik 
5.      Penyelesaian
6.      Amanat
Ciri ciri Cerpen            : 
a.  Bentuk tulisannya singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel.
b. Terdiri  kurang dari 10.000 kata.
c. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
d. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau sarinya saja.
e. Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya saja.
f. Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai pada penyelesaiannya.

g. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat.
h. Sanggup  meninggalkan  kesan  mendalam  dan  mampu  meninggalkan  efek pada perasaan pembaca.
i. Menceritrakan  satu  kejadian,  dari  terjadinya  perkembangan  jiwa  dan  krisis,tetapi  tidak  sampai    menimbulkan  perubahan  nasib.
j. Beralur tunggal dan lurus. ·  Penokohannya  sangat  sederhana,  singkat,  dan  tidak  mendalam

Pengertian, Ciri, dan Unsur Novel

Novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang panjang dan luas. Novel adalah sebuah uraian mendalam tentang suatu tema yang diungkapkan lewat cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya. Novel adalah sebuah cerita yang menceritakan pelaku-pelaku atau tokoh-tokoh mulai dari waktu muda/kecil, kemudian menjadi tua. Cerita tersebut bergerak dari satu adegan ke adegan lain, dan satu tempat ke tempat yang lain dengan waktu yang cukup panjang. Unsur yang paling menonjol dalam novel adalah konflik. Bahkan dapat dikatakan bahwa novel adalah rangkaian dari beberapa konflik yang membentuk satu jalan cerita. Novel yang menarik biasanya mengandung konflik-konflik yang mengejutkan atau mendadak.

 Ciri-ciri novel yang paling utama adalah sebagai berikut:
  • Memiliki alur/plot yang kompleks. Berbagai peristiwa dalam novel ditampilkan saling berkaitan sehingga novel dapat bercerita panjang lebar, membahas persoalan secara luas, dan lebih mendalam.
  • Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema sampingan. Oleh karena itu, pengarang novel dapat membahas hampir semua segi persoalan.
  • Tokoh/karakter tokoh dalam novel bisa banyak. Dalam novel, pengarang sering menghidupkan banyak tokoh cerita yang masing-masing digambarkan secara lengkap dan utuh.
Unsur novel dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik novel adalah unsur yang langsung membangun novel tersebut dan berada di dalam novel tersebut. Sedangkan, unsur ekstrinsik novel adalah unsur yang berada di luar novel tersebut. Unsur ekstrinsik tidak berhubungan secara langsung dalam membangun suatu novel. Unsur intrinsik novel antara lain sebagai berikut:
  • Tema: Tema adalah ide dasar atau gagasan pokok yang mendasari novel. 
  • Alur: Alur adalah rangkaian peristiwa demi peristiwa dalam novel.
  • Tokoh: Tokoh serta perwatakan berkaitan dengan pelaku dalam novel.
  • Sudut Pandang: Sudut pandang adalah cara penulis novel menceritakan kisahnya atau segi pandang penulis dalam membawakan cerita. Sudut pandang berkaitan dengan penggunaan kata ganti dalam bercerita oleh penulis. apakah menggunakan kata ganti orang pertama, orang kedua, atau orang ketiga
  • Latar: Latar adalah tempat dan waktu terjadinya cerita dalam novel.
  • Gaya Bahasa: Gaya bahasa berkaitan dengan penggunaan bahasa oleh penulis dalam novel tersebut. 
  • Amanat: Amanat adalah pesan yang terkandung dalam novel. Pesan tersebut umumnya merupakan ajaran moral yang bersifat mendidik.
Sedangkan, unsur ekstrinsik dalam novel adalah sebagai berikut:
  • Latar belakang budaya penulis novel
  • Pendidikan penulis novel
  • Pengalaman penulis novel

Senin, 13 April 2015

Mungkinkah Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa di Asean ?

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya tepat sehari setelah Proklamasi Kemerekaan Indonesia, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.
Bahasa Indonesia tenyata memiliki popularitas yang tinggi di negara asing, dan negara asing pun memiliki apresiasi yang tinggi pula terhadap bahasa resmi kita itu. Bahasa Indonesia bukan hanya menjadi bahasa persatuan dalam Negara Indonesia saja, namun juga berlaku untuk berbagai negara bahkan di beberapa negara bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran di sekolah.
Dahulu, para pemuda Indonesia tahun 1928 pernah menggelar sumpah pemuda "Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan" tersebut. Namun apresiasi dan junjungan yang tinggi terhadap bahasa Indonesia nyatanya kini lebih dirasakan di negara-negara asing. Negara kita barangkali sudah lupa dengan isi dari sumpah pemuda tersebut bahkan para generasi penerus bangsa pun sudah tidak lagi memahami makna sumpah pemuda 1928.
Sebagaimana sumpah pemuda 28 Oktober 1928, lahirlah kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, juga sebagai jati diri bangsa serta alat pemersatu yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam budaya dan suku—dengan bahasa daerah mereka masing-masing—hingga dapat berkomunikasi dengan lancar dari satu orang ke orang lain yang berbeda suku pula.
Namun kini bahasa Indonesia tidak lagi menjadi populer di kalangan masyarakat, terutama muda-mudi Indonesia saat ini. Malah Bahasa Indonesia yang benar terdengar begitu ganjil di telinga mereka. Bahasa Indonesia kini mulai ditinggalkan secara. Dipaksa gulung tikar oleh bahasa gaul atau bahasa prokem yang kini tengah mendunia.
Jika diperhatikan secara lebih lagi, terkadang kita juga malah sering dibuat bingung oleh tindak tanduk para pemuda saat ini. Di kalangan mahasiswa yang sebenarnya seorang intelektual sekalipun, ketika ada seseorang yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar terkadang sering ditertawakan, misalnya penggunaan kata kamu atau anda dalam suatu pembicaraan non formal. Seolah-olah kata itu begitu tabu ditelinga mereka.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia. 
Mungkin untuk saat ini, keberadaan bahasa Indonesia masih perlu dibenahi. Namun bukan tidak mungkin kelak bahasa Indonesia akan menjadi bahasa di Asean.

Jumat, 10 April 2015

Kemanakah Putri Kecil ?

Mengapa hari ini tidak hadir ?Kemanakah putri kecil ?
Mengapa hari ini kau tidak memberikan senyum?

Hari ini suram,
Hari ini sepi
Mereka berharap akan kehadiranmu
Tetapi kekecewaan menyergap mereka
Putri yang dinanti hari ini tiada tiba
Putri yang memberi keceriaan hari ini tiada hadir

Ketika pertanyaan keluar dari mulut kecil mereka
Hanya senyuman yang mampu kulayangkan
Hanya anggukan kecil yang bisa kulakukan
Bersabarlah sayang,,,,
Biarlah kesempatan yang menentukan
Menentukan kehadiran putri kecil nan mempesona



Putri Kecil di Kelas

Hari ini ada yang semarak
Hari ini ada yang indah
Ketika hal yang mustahil, terjadi hari ini terjadi

Ada senyuman di setiap orang
Ada rona bahagia di hati setiap orang
Kebahagiaan pun tercipta dengan indah

Putri kecil dipuja di mana pun
Putri kecil disanjung siapa pun
Harum semerbak membawa keharuman
Memberi keteduhan bagi setiap orang

Putri kecil,,,
Oh putri kecil,,,,
Meskipun kini engkau kecil
Tetapi engkau mampu memberikan keindahan
Engkau mampu memberikan ketenangan
Dan engkau mampu memberi keceriaan

Putri kecil di kelas
Hari ini kehadiranmu membuat semua muridku tersenyum
Kecantikan dan keluguanmu mempesona murid-muridku

Namun, ketika bel pulang berteriak
Kekecewaan melanda semua
Seluruh siswa-siswi tidak mau beranjak
Mereka berteriak
Mereka enggan meninggalkan kelas
Satu hal yang menjadi permohonan
Berharap esok hari putri kecil hadir kembali
Memberi senyum, memberi keceriaan


Selasa, 07 April 2015

Pengertian dan Contoh Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi atau Persuasif adalah paragraf yang berisikan ajakan agar seseorang melakukan sesuatu yang dikehendaki oelh penulis paragraf Persuasi atau Persuasif ini.

Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif

Seletalah belajar tentang pengertian paragraf Persuasi atau Persuasif kita akan belajar contohnya. Agar lebih mudah dibaut dan dipahami.
Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 1 :

Penggunaan pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi petani dari hasil panen. Tapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Selain itu penggunaan pupuk kimia juga dapat membuat buah yang dihasilkan terkontaminasi dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil panen


Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 2 :

Banjir telah menjadi masalah umum masyarakat Jakarta. Banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam banjir mulai dari kerugian material dan juga kerugian non material . Namun perlu kita sadari penyebab banjir sendiri ialah ulah manusia yang selalu merusak alam. Mulai dari penebangan pohon liar , membuang sampah sembarangan sampai mengotori sungai. Oleh karena itu agar kejadian banjir ini tidak terulang lagi perlu adanya sikap nyata dari kita untuk menjaga lingkungan.
Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 3 :
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada umumnya berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi . Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara agragris harus meng impor beras. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.

Pengertian dan Contoh Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi atau Persuasif adalah paragraf yang berisikan ajakan agar seseorang melakukan sesuatu yang dikehendaki oelh penulis paragraf Persuasi atau Persuasif ini.

Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif

Seletalah belajar tentang pengertian paragraf Persuasi atau Persuasif kita akan belajar contohnya. Agar lebih mudah dibaut dan dipahami.
Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 1 :

Penggunaan pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi petani dari hasil panen. Tapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Selain itu penggunaan pupuk kimia juga dapat membuat buah yang dihasilkan terkontaminasi dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil panen


Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 2 :

Banjir telah menjadi masalah umum masyarakat Jakarta. Banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam banjir mulai dari kerugian material dan juga kerugian non material . Namun perlu kita sadari penyebab banjir sendiri ialah ulah manusia yang selalu merusak alam. Mulai dari penebangan pohon liar , membuang sampah sembarangan sampai mengotori sungai. Oleh karena itu agar kejadian banjir ini tidak terulang lagi perlu adanya sikap nyata dari kita untuk menjaga lingkungan.
Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 3 :
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada umumnya berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi . Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara agragris harus meng impor beras. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.

Pengertian dan Contoh Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi atau Persuasif adalah paragraf yang berisikan ajakan agar seseorang melakukan sesuatu yang dikehendaki oelh penulis paragraf Persuasi atau Persuasif ini.

Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif

Seletalah belajar tentang pengertian paragraf Persuasi atau Persuasif kita akan belajar contohnya. Agar lebih mudah dibaut dan dipahami.
Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 1 :

Penggunaan pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi petani dari hasil panen. Tapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Selain itu penggunaan pupuk kimia juga dapat membuat buah yang dihasilkan terkontaminasi dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil panen


Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 2 :

Banjir telah menjadi masalah umum masyarakat Jakarta. Banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam banjir mulai dari kerugian material dan juga kerugian non material . Namun perlu kita sadari penyebab banjir sendiri ialah ulah manusia yang selalu merusak alam. Mulai dari penebangan pohon liar , membuang sampah sembarangan sampai mengotori sungai. Oleh karena itu agar kejadian banjir ini tidak terulang lagi perlu adanya sikap nyata dari kita untuk menjaga lingkungan.
Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 3 :
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada umumnya berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi . Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara agragris harus meng impor beras. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.

Pengertian dan Contoh Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi atau Persuasif adalah paragraf yang berisikan ajakan agar seseorang melakukan sesuatu yang dikehendaki oelh penulis paragraf Persuasi atau Persuasif ini.

Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif

Seletalah belajar tentang pengertian paragraf Persuasi atau Persuasif kita akan belajar contohnya. Agar lebih mudah dibaut dan dipahami.
Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 1 :

Penggunaan pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi petani dari hasil panen. Tapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Selain itu penggunaan pupuk kimia juga dapat membuat buah yang dihasilkan terkontaminasi dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil panen


Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 2 :

Banjir telah menjadi masalah umum masyarakat Jakarta. Banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam banjir mulai dari kerugian material dan juga kerugian non material . Namun perlu kita sadari penyebab banjir sendiri ialah ulah manusia yang selalu merusak alam. Mulai dari penebangan pohon liar , membuang sampah sembarangan sampai mengotori sungai. Oleh karena itu agar kejadian banjir ini tidak terulang lagi perlu adanya sikap nyata dari kita untuk menjaga lingkungan.
Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 3 :
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada umumnya berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi . Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara agragris harus meng impor beras. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.

Pengertian dan Contoh Paragraf Persuasi

Paragraf Persuasi atau Persuasif adalah paragraf yang berisikan ajakan agar seseorang melakukan sesuatu yang dikehendaki oelh penulis paragraf Persuasi atau Persuasif ini.

Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif

Seletalah belajar tentang pengertian paragraf Persuasi atau Persuasif kita akan belajar contohnya. Agar lebih mudah dibaut dan dipahami.
Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 1 :

Penggunaan pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi petani dari hasil panen. Tapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Selain itu penggunaan pupuk kimia juga dapat membuat buah yang dihasilkan terkontaminasi dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil panen


Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 2 :

Banjir telah menjadi masalah umum masyarakat Jakarta. Banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam banjir mulai dari kerugian material dan juga kerugian non material . Namun perlu kita sadari penyebab banjir sendiri ialah ulah manusia yang selalu merusak alam. Mulai dari penebangan pohon liar , membuang sampah sembarangan sampai mengotori sungai. Oleh karena itu agar kejadian banjir ini tidak terulang lagi perlu adanya sikap nyata dari kita untuk menjaga lingkungan.
Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif 3 :
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada umumnya berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi . Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara agragris harus meng impor beras. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.

Pengertian dan Contoh Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi adalah  suatu  bentuk  retorika  yang  berusaha  untuk mempengaruhi  sikap dan  pendapat orang  lain,  agar  mereka  itu  percaya  dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembaca (Keraf,  2000:3). Melalui  tulisan  atau karangan  argumentasi  penulis  harus berusaha  untuk merangkaikan fakta-fakta sedemikian  rupa,  sehingga  ia mampu menunjukkan  suatu  pendapat  atau suatu  hal tertentu  itu  benar  atau  tidak.  

Kata argumentatif  berarti  alasan.  Jadi  paragraf  atau karangan  argumentatif  adalah karangan  yang  memberikan  alasan  kuat  dan meyakinkan. Dalam  argumentatif, penulis menyampaikan  pendapat  yang  disertai  penjelasan  dan alasan  yang  kuat dengan maksud agar pembaca terpengaruh (Diajengani, 2009).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karangan Argumentasi :
  1. Berpikir sehat, kritis, dan logis. 
  2. Mencari,  mengumpulkan,  memilih  fakta  yang  sesuai  dengan  tujuan  dan topik,  serta mampu  merangkaikan  untuk  membuktikan  keyakinan  atau pendapat.  
  3. Menjauhkan emosi dan unsur subjektif.
  4. Menggunakan  bahasa  secara  baik  dan  benar,  efektif,  dan  tidak menimbulkan salah penafsiran.  

Contoh Karangan Argumentasi :
  • Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana. Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya Contoh kalimat pertama (1) adalah pernyataan/pendapat Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga Kalimat kedua adalah pendukung
Paragraf Argumentatif memiliki dua pola : Sebab ke akibat, yaitu jenis pola pengembangan paragraf argumentasi yag berawal dari peristiwa yang dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa efek atau atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.

Contoh Karangan Argumentasi Sebab - Akibat :
  • Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu maju mundurnya suatu bangsa. Adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi bahwa pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang sangat mahal dan tak terjangkau bagi masyarakat yang tidak mampu. Pada tahun 2010 saja terdapat 1,08 juta siswa SD hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan yang mahal diperkirakan menjadi sebab tingginya angka putus sekolah ditahun 2010 tersebut.
Contoh Karangan Argumentasi Akibat - Sebab :
  • Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi dengan berita- berita bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan lainnya. Yang memakan banyak korban baik harta maupun nyawa, bencana alam buatan yang sering terjadi saat ini tak lain dan tak bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian manusia modern yang tidak ramah lingkungan.
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

Langkah langkah membuat paragraf argumentasi

1. Menentukan tema atau topik permasalahan yang akan dibahas,
2. Merumuskan tujuan penulisan,
3. Mengumpulkan data atau bahan. Data itu bisa berbentuk: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang
    mendukung.
4. Menmbuat kerangka karangan.
5. Mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat sehingga menjadi karangan.

Contoh Paragraf Argumentasi
 
 (1)Selokan ini sangat kotor. Sampah sampah berserakan di sana sini. Nyamuk senang bersarang dan bertelur di sini karena airnya menggenang. Oleh sebab itu kita harus membersihkan selokan ini supaya air lancar mengalir. Dengan demikian nyamuk tidak akan bersarang dan bertelur di tempat ini.
(2)Pemakaian bahasa Indonesia di seluruh daerah di tanah air dewasa ini belum bisa dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan kalimat terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan, sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio dan tv pemakaian bahasa indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperalihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta fakta di atas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu lebih ditingkatkan.

Pengertian dan Contoh Paragraf Deskripsi

Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang isinya melukiskan suatu objek dengan rangkaian kata-kata yang dapat merasang indra pembaca. Artinya penulis menginginkan agar pembaca bisa ikut melihat, mendengar dan merasakan melalui tulisan yang ditulisnya.

Contoh Paragraf Deskripsi :

Kantor itu dicat merah menyala, mencolok dibandingkan dengan kantor sejenis di komplek itu. Ketika kami masuk, kami melihat lobi kantor yang cukup berantakan. Meski berantakan, fasilitas di kantor itu lengkap. Masih ada sofa yang bisa dipakai duduk. Di belakang lobi ada ruangan tertutup dengan menyisakan lorong untuk masuk ke lantai atas. Di dinding lorong tertempel foto - foto kegiatan kantor serta beberapa piagam penghargaan.

Ciri - ciri paragraf deskripsi :

1. Memberikan gambaran tentang suatu benda, tempat atau suasana
2. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra.
3. Mempunyai tujuan agar seolah - olah pembaca bisa ikut mendengar, melihat atau merasakan apa yang dideskripsikan oleh penulis.
4. Memberikan penjelasan mengenai objek yang dideskripsikan, bisa berupa warna, ukuran, sifat dan lain-lain.

Pengertian dan Contoh Paragraf Narasi

Paragraf Narasi ialah karangan ataupun cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana peristiwa itu berlangsung berdasarkan urutan waktu. Peristiwa itu boleh benar benar terjadi tapi boleh juga hanya khayalan saja. Roman, novel, cerpen drama, biografi dan kisah perjalanan termasukbjenis tulisan narasi.
Paragraf narasi sendiri dibagi menjadi dua macam yakni narasi ekspositoris dan narasi sugestif :

1. Narasi ekspositoris
 
Narasi ekspositoris adalah suatu bentuk narasi yang yang tujuanya menyampaikan informasi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa atau proses. Narasi ini bersifat memperluas pengetahuan pembaca. Tahapan tahapan dalam suatu proses disampaikan dengan bahasa yang informatif dengan titik berat pada penggunaan kata denotatif.
 
Contoh paragraf narasi ekspositoris :
 
Cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula, langkah pertama adalah membeli merpati satu pasang di tempat usaha peternakan merpati. Jika merpatinmasih kecil, usahakan kandang tidak terlalu terbuka agar suasana dalam kandang cukup hangat, tapi cukup terang. Selanjutnya, periksalah makanan dan minumannya serta berikan secara teratur. Sebaiknya kandang merpati dibersihkan secara teratur untuk menjaga kesehatan merpati dan tempat tinggalnya.
2. Narasi sugestif
 
Narasi sugestif adalah suatu bentuk narasi yang tujuanya merangsang saya khayal pembaca. Tujuan utamanya adalah memberi makna atas peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman . Bahasa yang digunakan lebih condong ke bahasa kiasan dengan menggunakan kata kata konotatif.
 
Contoh paragraf narasi sugestif :
 
Saya menuju ke lapangan terbang, dengan menunjukkan kartu kuning, segera saya diijinkan turut menumpang Dakota. Turun dari kemayoran segera saya naik taksi pula ke Priok. Kapal yang akan berangkat ke Singapura ialah majesty. Secepat rusa saya berlari menuju kapal tersebut. Berdiri sambil bersandarkan terali tampak seorang laki laki setengah tua, berpakaian teluk belanga berpeci seremban dan berkain sarung Trengganau

Senin, 06 April 2015

Pengertian dan Contoh Paragraf Eksposisi

Paragraf Eksposisi adalah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi mengenai sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman
Macam macam paragraf eksposisi
1.Eksposisi definisi
2. Eksposisi proses
3. Eksposisi klasifikasi
4. Eksposisi ilustrasi (contoh)
5. Eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
6. Eksposisi laporan
Ciri ciri paragraf eksposisi
1. berupa tulisan yang memberikan pegertian dan pengetahuan
2. menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana;
3. disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku
4. Bersifat netral, dalam artian tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca
 
Contoh paragraf eksposisi:
 
1. Contoh Paragraf Eksposisi Definisi
 
                Bekam atau hijamah ialah sebuah teknik pengobatan yang dilakukan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh lewat permukaan kulit. menurut pemahaman umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang darah yang telah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.
 
2. Contoh Paragraf Eksposisi Proses 
 
              Hingga saat ini, bantuan untuk para korban letusan gunung merapi belum merata. Hal ini bisa disaksikan di beberapa wilayah sleman. Misalnya, di Desa P. Sampai saat ini, warga Desa P hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Keadaan seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah belum merata
 
3. Contoh Paragraf Eksposisi Ilustrasi 
 
               Kepemimpinan pengangkut ayah dalam rumah tangga ibarat nahkoda yang mengemudikan kapal. Ayah menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap anggota keluarga lainnya. Sama seperti nahkoda yang mengemudikan kapalnya. Bila ia mampu mempimpin keluarganya dengan baik maka akan baik pula keluarga itu, sama halnya dengan kagak yang dikemudikan nahkoda. 
 
4. Contoh Paragraf Eksposisi Klasifikasi 
 
               Ada dua jenis tanaman mini. Pertama Tanaman mini asli. Tanaman ini jika ditanam di tanah tidak dapat besar dan jika di taman di pot ia akan makin kecil, mungil dan cantik. Tanaman ini contohnya adalah anthurium dan chrysantium. Jenis judul tanaman mini yang bukan asli mini. Tanaman ini jika dibiarkan tumbuh di tanah ic akan tumbuh besar dan normal seperti biasa. Jika ditempatkan di pot pertumbuhannya akan jadi lambat. Contoh dari tanaman ini diantaranya adalah palem udang, beringin, dan pohon asam.
 
Demikianlah artikel mengenai pengertian dan contoh Paragraf Eksposisi yang dapat saya sampaikan.
Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.


APRESIASI KARYA SASTRA
NO
ASPEK
KARYA SASTRA LAMA
KARYA SASTRA MODERN
1.
Bentuk
Puisi Terikat: pantun, syair, hikayat, legenda, mite, dongeng
Puisi bebas dan kontemporer, cerpen, novel, drama
2.
Bahasa
Melayu tradisional, arab, daerah
Indonesia, masuknya kosakata asing (Eropa)
3.
Tema
Kaku, istana sentris, mistis
Kreatif, kemasyarakatan, kemanusiaan, modernisasi
4.
Latar belakang penciptaan
Pengaruh kesusastraan hindu, islam, budaya tradisional, anonim milik masyarakat
Pengaruh kesusatraan barat, budaya industri (modern), hak cipta pengarang (individu)
5.
Perkembangan
Statis, disampaikan secara lisan
Dinamis, media cetak, dan audiovisual

Gurindam:
Gurindam, mampu memberikan arti kehidupan karena dalam isinya terkandung petuah atau nasihat
Perbedaan gurindam dengan puisi adalah:
1.       Bentuk (Tifografi), yakni jumlah larik dalam bait
2.       Pertautan hubungan larik pertama dan kedua
3.       Persamaan bunyi pada akhir tiap larik (rima)

Ciri-ciri Gurindam:
a.    Termasuk puisi lama                                       c.  Ada sampiran dan isi                 e. Berisi nasihat
b.    Terdiri atas dua baris                                       d.  Bersajak a-a
Contoh Gurindam:
Gurindam Dua Belas
Karya Raja Ali Haji

Barangsiapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada menyalah

Barangsiapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari

Barang siapa meninggalkan zakat
Tiada hartanya beroleh berkat

Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripada faedah

Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota pun rubuh

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir


Hikayat:
Hikayat adalah, karya sastra lama yang berisi cerita, baik sejarah maupun roman fiktif, yang dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta.
Perbedaan unsur intrinsik yang paling menonjol antara novel dengan hikayat adalah gaya, yakni susunan kalimat, pilihan kata, dan ekspresi bahasa. Novel cenderung ditulis dengan kalimat yang efektif, pilihan kata yang bernas, komunikatif, ekspresi bahasa yang lentur, dan menggunakan bahasa Indonesia masa kini.
Adapun hikayat, susunan kalimatnya panjang-panjang, bertele-tele dalam mengungkapkan sesuatu dan menggunakan bahasa melayu.
Ciri-ciri Hikayat adalah:
a.         Berkembang secara lisan
b.        Bersifat statis (perkembangannya lambat)
c.         Bersifat anonim (tidak diketahui nama pengarangnya)
Contoh Hikayat:
Maka kata Kabayan itu, “Adalah seorang raja di negeri Istambul, terlalu amat besar kerajaan Baginda itu. Maka adalah nama raja itu Kilan Syah dan istrinya Baginda itu bernama Tuan Putri Nur Zainun, anak raja di negeri Kastambar, ada dengan menterinya bernama Mangkubumi. Adapun akan raja itu berputera seorang laki-laki, terlalu amat baik parasnya. Maka dinamai oleh Baginda akan anakanda itu Raja Johan Rasyid. Maka Raja Johan Rasyid itu pada lahirnya terlalu sangat bijaksana. Maka adalah umurnya baharu empat belas tahun. Maka dengan takdir Allah Subhanahu Wata’ala, ayahanda Baginda itu geringlah terlalu amat sangat. Maka segala wazir dengan segala orang besar-besar dan bentara dan penggawa di negeri itu pun, bertunggulah masing-masing kepada tempatnya serta dengan dukacita akan Raja Kilan Syah gering itu.
(Raja Kilan Syah serta putranya, Sanusi Pane)